Riwayat udah mendata kalau senjata biologis dulunya pernah dipakai waktu peperangan era dahulu. Walau tampak primitif, senjata itu sama mematikan. Waktu ini, perang biologis udah tidak boleh oleh perjanjian serta undang-undang. Jadi menarik apabila bisa mengenali senjata biologis yang dipakai di tempo dahulu waktu peperangan.
D ikutip dari web TheCollector, Kamis (22/6), sebagian contoh senjata biologis kuno seperti bom ular sampai melayangkan mayat korban epidemi. Ini adalah potongan riwayat pemanfaatan senjata biologis yang sebelumnya pernah dipakai sebelumnya masa technologi.
Tecatat Slot resmi gacor di tahun 184 SM, sewaktu menentang Raja Pergamus (Eumenes II), jenderal Kartago Hannibal memanfaatkan senjata biologis. Sumber inti momen ini datang dari buku Lives of Eminent Commanders kreasi penulis Romawi Cornelius Nepos.
Menurut sumber itu, sebab memahami tak punya stock senjata formal layak, Hannibal menyuruh pasukannya buat menghimpun ular berbisa yang mematikan.
Mereka setelah itu disuruh buat masukkan ular-ular itu ke pot lempung (jawa), yang setelah Slot resmi indonesia itu dilempar ke kapal lawan. Menurut Nepos, reaksi pertama lawan waktu lihat pot dikeluarkan dari perahu Hannabil yaitu ketawa. Mereka merasa panorama pot lempung (jawa) proyektil begitu lucu. Akan tetapi, ini tak terjadi lama, ular-ular itu keluar pot serta jadi senjata yang paling efisien. Ular-ular itu menimbulkan intimidasi serta kemelut maka armada Eumenes undur.
Cara mirip setelah itu dipakai seputar tahun 198 M, namun memanfaatkan kalajengking. Waktu pengepungan Hatra (suatu kota Arabain) dalam Perang Parthia Ke-2 , bom mirip dibentuk diisi kalajengking.
Mereka dilempar ke tentara Romawi Kaisar Septimius Severus serta cukup menyeramkan buat memukul undur banyak pasukan. Pemanfaatan senjata biologis di perang, diantaranya yaitu penebaran cacar yang kesengaja pada masyarakat asli Amerika Serikat oleh penjajah Inggris waktu zaman ke-18 serta ke-19.
Disebut kalau selimut yang tercemar penyakit itu dikasih ke masyarakat AS dengan impian penyakit itu bakal menebar serta menimbulkan banyak kematian.